Fiqih

Dzikir dan Bacaan Dalam Sholat Sirr Harus Terdengar

Written by Ilham Wahyudin · 1 min read >

Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du

Dari sisi tinggi atau rendahnya cara membaca bacaan dan dzikir dalam shalat, shalat terbagi menjadi dua: shalat jahr dan shalat sirr. Akan tetapi, masih banyak yang kurang memperhatikan perbedaan dan persamaannya.

Shalat jahr yaitu ketika imam membaca bacaaan dan dzikir dengan suara lantang sehingga para makmum dapat mendengarkan al-fatihah dan surat-surat pendek yang imam baca. Contoh shalat jahr dalam shalat 5 waktu antara lain shalat subuh, maghrib dan isya’.

Shalat sirr yaitu ketika imam membaca bacaan dan dzikir dengan suara pelan sehingga para makmum tidak dapat mendengarkan bacaan al-fatihah dan surat-surat pendek yang imam baca. Contoh shalat sirr dalam shalat 5 waktu antara lain: shalat dzuhur dan ashar.

Kadar Minimal Suara Bacaan dan Dzikir dalam Shalat (Baik Sirr ataupun Jahr)

Sering kita temui beberapa saudara muslim ketika shalat sunnah, ataupun ketika menjadi makmum saat berjamaah, mereka sama sekali tidak mengeluarkan suara ketika takbir, ataupun ketika membaca dzikir-dzikir di dalam shalat. Maka hal ini merupakan hal yang keliru, karena kadar minimal bacaan atau dzikir dalam shalat ialah ketika seseorang membaca dan telinganya dapat mendengarkan bacaannya sendiri.

Hal ini sebagaimana diutarakan oleh Al Imam An Nawawi dalam kitab beliau Al Adzkar, beliau mengatakan:

وقد قدمنا أن الإسرار في القراءة والأذكار المشروعة في الصلاة لا بد فيه من أن يُسمع نفسه, فإن لم يسمعها من غير عارض, لم تصح قراءته ولا ذكره.

Artinya: Telah kami jelaskan, bahwasanya membaca secara sirr dalam bacaan (Al-Qur’an) dan dzikir-dzikir yang disyariatkan di dalam shalat, maka bacaan tersebut (minimal) harus dapat terdengar oleh dirinya sendiri. Apabila tidak terdengar dengan tanpa halangan (udzur), maka tidak sah bacaannya (Al-Qur’an) dan dzikirnya. [1]

Kesimpulan

  • Bila seseorang shalat berjamaah sebagai makmum, atau shalat sendirian, maka semua dzikir dan bacaaan yang ia baca harus dapat ia dengarkan sendiri
  • Bila seseorang shalat berjamaah sebagai imam, maka bacaannya harus dapat terdengar olehnya dan oleh makmum (khususnya pada takbiratul ihram, takbir intiqal, i’tidal, dan salam pada shalat sirr, ditambah al-fatihah, surah setelah al-fatihah pada shalat jahr)

Referensi

Referensi
1 Kitab Al Adzkar An Nawawiyah karya Al Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An Nawawi Ad Dimasyqi, Cet. Dar Ibn Khuzaimah: 2001
Written by Ilham Wahyudin
Mahasiswa Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, hobi belajar, membaca, menulis, blogging, dan koding. Salah satu ayat yang menginspirasi saya ialah من عمل صالحا من ذكر أو أنثى فلنحيينه حياة طيبة. Hal ini dikarenakan ia merupakan pokok kebahagian makhluk-Nya. Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *