Fatwa, Fiqih

Bolehkah Memasang Tato di Tubuh?

Written by Ilham Wahyudin · 48 sec read >

Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du

Ada pertanyaan yang menarik terkait hukum memasang tato pada anggota tubuh. Sebagian kaum muslimin dari kalangan dai dan ustadz biasanya menghukumi haram oleh karena tato membuat air yang digunakan untuk thaharah tidak dapat masuk ke kulit. Tapi, wallahu ta’ala a’lam, alasan ini menurut kami kurang kuat, karena pada kenyataannya, meskipun kulit seseorang dipenuhi tato, air tetap dapat membasahi kulit tersebut.

Pendapat kami, memasang tato di anggota tubuh hukumnya haram.

Hal ini dikarenakan tato merupakan salah satu bentuk perbuatan ‘mengubah ciptaan Allah’. Cukuplah sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas’ud, menjadi dalil keharamannya.

عن عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضي الله عنه قَالَ : ( لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ ، الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ فَبَلَغَ ذَلِكَ امْرَأَةً مِنْ بَنِي أَسَدٍ يُقَالُ لَهَا أُمُّ يَعْقُوبَ ، فَجَاءَتْ فَقَالَتْ : إِنَّهُ بَلَغَنِي عَنْكَ أَنَّكَ لَعَنْتَ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُوتَشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ، فَقَالَ : وَمَا لِي أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …) رواه ومسلم (٢.١٢٥)

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah melaknat orang yang membuat tato, orang yang minta dibuatkan tato, orang-orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang merenggangkan gigi demi kecantikan (dengan) merubah ciptaan Allah. ”

Maka kabar tersebut sampai kepada seorang perempuan dari Bani Asad yang biasa dipanggil Ummu Ya’qub. Maka datanglah wanita ini -kepada Abdullah bin Mas’ud- kemudian berkata: “Sungguh telah sampai kepadaku kabar bahwa engkau melaknat orang yang membuat tato, orang yang minta dibuatkan tato, orang-orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang merenggangkan gigi demi kecantikan (dengan) merubah ciptaan Allah?”,

maka Abdullah bin Mas’ud menjawab: “Bagaimana aku tidak melaknat orang-orang yang dilaknat Rasulullah ﷺ ?” … (HR. Muslim: 2125) [1]

Referensi

Referensi
1 Shahih Muslim, Cetakan ke-2 (Muharram 1421H), Penerbit Darussalam, Riyadh
Written by Ilham Wahyudin
Mahasiswa Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, hobi belajar, membaca, menulis, blogging, dan koding. Salah satu ayat yang menginspirasi saya ialah من عمل صالحا من ذكر أو أنثى فلنحيينه حياة طيبة. Hal ini dikarenakan ia merupakan pokok kebahagian makhluk-Nya. Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *