Fiqih

5 Syarat Shalat Sebelum Takbiratul Ihram

Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du Ada 5 syarat shalat yang perlu diketahui setiap muslim...

Written by Ilham Wahyudin · 1 min read >

Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du

Ada 5 syarat shalat yang perlu diketahui setiap muslim agar setiap shalat yang ia kerjakan menjadi sah dan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib karya Abi Syuja’ disebutkan:

وشرائط الصلاة قبل الدخول فيها خمسة أشياء: طهارة الأعضاء من الحدث والنجس, وستر العورة بلباس طاهر, والوقوف على مكان طاهر, والعلم بدخول الوقت, واستقبال القبلة

Artinya: Syarat shalat sebelum masuk (dalam rangkaian) shalat ada 5: suci dari hadats dan najis, menutup aurat dengan pakaian yang suci, berdiri di tempat yang suci, mengetahui waktu masuknya shalat, dan menghadap kiblat. [1]

Dijelaskan dalam Kitab Fathul Qaribil Mujib fi Syarhi Alfadzi Taqriib karya Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Qasim Al Ghazzy Asy Syafii bahwasanya:

  1. Suci dari hadats, dan najis
    • Maksud suci dari hadats ialah suci dari hadats besar dan kecil.
    • Maka bila tidak memungkinkan bersuci dari hadats besar dan kecil, ia tetap shalat maka shalatnya sah, akan tetapi wajib mengulangi bila telah mampu bersuci darinya.
    • Maksud suci dari najis ialah suci dari najis yang tidak di ma’fu yang terdapat pada badan, dan tempat shalat.
  2. Menutup Aurat
    • Menutup aurat bila memiliki kemampuan.
    • Walaupun di tengah kegelapan, harus tetap menutup aurat bila ia mampu.
    • Bila tidak dapat menutup aurat, maka ia shalat dengan telanjang dengan menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, dan bila telah mampu menutup aurat, ia tidak perlu mengulanginya.
    • Menutup aurat haruslah menggunakan pakaian yang suci.
    • Menutup aurat ini hukumnya wajib diluar shalat, entah ketika bersama manusia ataupun sendirian, kecuali bila ada hajat (keperluan), seperti mandi.
    • Adapun menutup aurat dari pandangan dirinya sendiri, maka tidak wajib. Akan tetapi makruh untuk melihat aurat sendiri.
    • Aurat laki-laki adalah diantara pusar dan lutut, begitu juga budak perempuan.
    • Aurat perempuan merdeka di dalam shalat ialah seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya hingga siku.
    • Aurat perempuan merdeka diluar shalat adalah seluruh badannya, adapun aurat ketika sendirian sebagaimana aurat laki-laki.
  3. Berdiri di tempat yang suci
    • Maka tidak sah shalat seseorang yang mana menjadikan badan dan pakaiannya terkena najis ketika berdiri, duduk, ruku’ atau sujud.
  4. Ilmu Masuknya Waktu Shalat
    • Harus dengan ilmu yang pasti, atau boleh pula persangkaan (dzhann)
    • Bila seseorang shalat tanpa ilmu atau dzhann, maka shalatnya tidak sah.
  5. Menghadap Kiblat
    • Maksud kiblat disini adalah ka’bah.
    • Menghadap kiblat adalah dengan dada mengarah kepada kiblat. Dan hal ini merupakan syarat bagi yang mampu. [2]

Referensi

Referensi
1 Matan Al Ghayah wa Taqrib, Hlm. 12, Cet. Darul Masyari’: 1996
2 Kitab Fathul Qaribil Mujib fi Syarhi Alfadzi Taqriib, Hlm. 141, Cet. Muassasah Ar Risalah: 2020
Written by Ilham Wahyudin
Mahasiswa Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, hobi belajar, membaca, menulis, blogging, dan koding. Salah satu ayat yang menginspirasi saya ialah من عمل صالحا من ذكر أو أنثى فلنحيينه حياة طيبة. Hal ini dikarenakan ia merupakan pokok kebahagian makhluk-Nya. Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *