Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du.
Seringkali seorang yang baru hijrah merasa takjub dengan shalat yang dikerjakan orang-orang sebelum atau setelah shalat fardhu berjamaah ditunaikan. Maka disini penulis akan menjelaskan tentang shalat-shalat tersebut.
Shalat-shalat yang menyertai shalat fardhu disebut dengan shalat sunnah rawatib. Dan shalat sunnah ini dibagi menjadi dua:
- Sunnah Muakkadah: ditekankan untuk ditunaikan,
- Sunnah Ghairu Muakkadah: tidak ditekankan untuk ditunaikan
Adapun penulis disini hanya membatasi penjelasan tentang shalat sunnah muakkadah saja.
Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib karya Abi Syuja’ disebutkan:
والسنن التابعة للفرائض سبع عشرة ركعة: ركعتا الفجر, وأربع قبل الظهر, وركعتان بعدها, وأربع قبل العصر, وركعتان بعد المغرب, وثلاث بعد العشاء يوتر بواحدة منهنّ
Artinya: Dan shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu ada 17 rakaat: 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat sebelum dzuhur, dan 2 rakaat setelahnya, 4 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat setelah maghrib, 3 rakaat setelah isya’ yang 1 rakaat berupa shalat witir. [1]
Di matan ini dijelaskan bahwa ada 9 shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu, akan tetapi Al Qadhi Syihabuddin Ahmad bin Husain penulis Kitab Fathul Qaribil Mujib fi Syarhi Alfadzi Taqriib menjelaskan bahwa hanya ada 5 shalat yang ditekankan (muakkadah). Beliau mengatakan:
والراتب المركدة من ذلك كله عشر ركعات: ركعتا قبل الصبح, وركعتان قبل الظهر, وركعتان بعدها, وركعتان بعد المغرب, وركعتان بعد العشاء
Artinya: Shalat sunnah rawatib yang ditekankan dari itu semua ada 10 rakaat: 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum dzuhur, dan 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, dan 2 rakaat setelah isya.[2]
Jadi, shalat rawatib yang ditekankan (muakkadah) ada 5, yaitu:
- 2 rakaat sebelum subuh,
- 2 rakaat sebelum dzuhur,
- 2 rakaat setelah dzuhur,
- 2 rakaat setelah maghrib,
- 2 rakaat setelah isya.
Semoga penjelasan ini bermanfaat dan menambah semangat kita semua beramal shaleh.