Fiqih

4 Syarat Wajib Puasa Ramadhan dalam Madzhab Syafii

Syarat wajib puasa bisa diartikan sebagai keadaan yang mana seseorang menjadi wajib menjalankan puasa ramadhan. baca artikel berikut untuk mengetahui apakah Anda...

Written by Ilham Wahyudin · 56 sec read >

Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du.

Syarat wajib puasa bisa diartikan sebagai keadaan yang mana seseorang menjadi wajib menjalankan puasa ramadhan. Untuk mengetahui apakah pembaca telah wajib berpuasa, maka hendaknya membaca penjelasan para ulama berikut.

Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib karya Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Qasim Al Ghazzy Asy Syafii disebutkan:

وشرائط وجوب الصيام ثلاثة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والقدرة على الصوم

Artinya: Syarat wajib puasa ada tiga: 1) Islam, 2) Baligh, 3) Berakal dan mampu menjalankan puasa.[1]

Di nuskhah yang penulis dapatkan, syarat puasa ada 3, akan tetapi di nuskhoh lain syarat wajib puasa ada 4, sebagaimana dijelaskan di dalam Kitab Fathul Qaribil Mujib.[2] Maka disini dapat kita ambil faidah besar bahwa bila seseorang telah:

  1. Islam
  2. Baligh
  3. Berakal
  4. Mampu menjalankan puasa

Maka wajib seseorang yang telah memenuhi 4 keadaan ini untuk menjalankan puasa ramadhan.

Dijelaskan lebih lanjut dalam Kitab Fathul Mu’ien disebutkan:

لا يجب على صبي ومجنون ولا على من لا يطيقه لكبر أو مرض لا يرجى برؤه (ويلزم مد لكل يوم) ولا على حائض ونفساء لأنهما لا تطيقان شرعا

Artinya: Tidak wajib puasa bagi anak kecil, orang gila, orang yang tidak mampu karena tua renta, atau sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya (maka wajib baginya mengeluarkan 1 mud setiap hari), dan tidak wajib pula untuk orang haid dan nifas, karena dinilai tidak mampu dalam syariat.[3]

Maka tidak diwajibkan berpuasa bagi:

  • Anak-anak (walaupun sah bila ia puasa),
  • Orang gila,
  • Orang yang tidak mampu karena sudah renta,
  • Orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya (sebagai gantinya harus mengeluarkan 1 mud setiap hari),
  • Wanita yang haid, dan nifas

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Bagikan

Referensi

Referensi
1 Matan Al Ghayah wa Taqrib, Hlm. 12, Cet. Darul Masyari’: 1996
2 Kitab Fathul Qaribil Mujib fi Syarhi Alfadzi Taqriib, Hlm. 221, Cet. Muassasah Ar Risalah: 2020
3 Fathul Mu’ien Bisyarhi Qurrotil ‘Ain Bimuhimmaatiddiien, Hal. 261, Cet. Dar Ibnu Hazm: 2018
Written by Ilham Wahyudin
Mahasiswa Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, hobi belajar, membaca, menulis, blogging, dan koding. Salah satu ayat yang menginspirasi saya ialah من عمل صالحا من ذكر أو أنثى فلنحيينه حياة طيبة. Hal ini dikarenakan ia merupakan pokok kebahagian makhluk-Nya. Profile

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *