Bismillah, was-sholaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihii wa man waalahu, amma ba’du.
Hukum puasa ramadhan adalah wajib bagi setiap mukallaf yang telah memenuhi syarat-syarat wajib. Akan tetapi, sungguh merugi bila ketika berpuasa, seseorang mencukupkan dengan menahan lapar, haus dan pembatal-pembatal puasa sahaja, maka hendaknya seseorang memaksimalkan ganjaran pahalanya dengan melakukan hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa.
Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib disebutkan:
ويستحب في الصوم ثلاثة أشياء: تعجيل الفطر وتأخير السحور وترك الهجر من الكلام
Artinya: Disunnahkan ketika sedang berpuasa 3 perkara: 1) Menyegerakan berbuka, 2) Mengakhirkan sahur, dan 3) Meninggalkan perkataan-perkataan keji.[1]
Dijelaskan lebih lanjut di dalam Kitab Fathul Qarib:
(ويُستحب في الصوم ثلاثة أشياء): أحدها (تعجيل الفطر) إن تحقق الصائمَ غروبُ الشمس؛ فإن شكَّ فلا يعجل الفطرَ. ويسن أن يُفطِر على تمر، وإلا فماء. (و) الثاني (تأخير السحور) مالم يقع في شك، فلا يؤخر. ويحصل السحور بقليل الأكل والشرب. (و) الثالث (ترك الهُجْر) أي الفُحش (من الكلام) الفاحش، فيصون الصائم لسانَه عن الكذب والغِيبة ونحو ذلك، كالشتم. وإن شتمه أحدٌ فليقل مرتين أو ثلاثا: «إني صائم»، إما بلسانه – كما قال النووي في الأذكار – أو بقلبه – كما نقله الرافعي عن الأئمة. واقتصر عليه.
- Pertama: (Menyegerakan berbuka) bilamana orang yang berpuasa yakin bahwa matahari telah terbenam, namun apabila ia ragu, maka hendaknya menahan terlebih dahulu. Dan disunnahkan untuk berbuka dengan kurma, bila tidak ada maka dengan air.
- Kedua: (Mengakhirkan sahur) bilamana seseorang tidak memiliki keraguan bahwa waktu sahur masih ada, bila memiliki keraguan maka tidak disunnahkan untuk diakhirkan. Dan sahur ini bisa hanya dengan makan, atau minum dengan kadar yang sedikit.
- Ketiga: (Meninggalkan perkataan-perkataan jelek) yaitu meninggalkan perkataan-perkataan yang buruk nan keji, maka hendaknya seorang yang berpuasa menahan lisannya dari dusta, ghibah dan sebagainya seperti menuduh. Bila orang lain menuduhnya maka hendaklah ia berkata “aku sedang berpuasa” sebanyak 2 atau 3 kali dengan lisannya sebagaimana dikatakan oleh An Nawawi dalam Kitab Al Adzkar, atau ia berkata dengan hatinya sebagaimana dinukilkan dari Ar Rafii dari para Imam sehingga mencukupkan dengannya saja.[2]
Beberapa sunnah lain di sebutkan di dalam Kitab Fathul Mu’ien, antara lain:
- Memperbanyak sedekah,
- Memperbanyak membaca Al Qur’an
- Memperbanyak ibadah dan I’tikaf, apalagi di 10 hari terkhir ramadhan[3]
Semoga yang sedikit ini bermanfaat.
Bagikan
